Instalasi Samba
Sebenarnya aplikasi yang dapat kalian gunakan untuk membuat sebuah File Server di Linux adalah NFS (Network File System). Akan tetapi aplikasi tersebut tidak mendukung penggunaan lintas sistem operasi (Cross Platform). Jadi hanya dapat digunakan di lingkungan Linux dengan Linux saja. Sedangkan dalam dunia komputer, pengguna sistem operasi Windows atau Mac OS masih sangat mendominasi. Oleh karena itu kalian membutuhkan aplikasi File Sharing yang mendukung Cross Platform, agar sistem operasi lain juga dapat mengakses File Sharing yang akan kalian buat nantinya. Untuk itu semua, Samba adalah aplikasi yang paling memenuhi persyaratan diatas. Untuk menginstall Samba, caranya adalah sebagai berikut :
- Pertama-tama eksekusi perintah berikut dan tunggu hingga proses instalasi selesai :
- Apabila selama proses instalasi berlangsung terdapat kesalahan, jalankan saja perintah berikut untuk mengatasinya :
- Setelah memastikan Samba terinstall dengan baik, barulah kalian dapat memulai konfigurasi.
![samba1](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba1.png?w=500&h=377)
Konfigurasi Samba
Untuk menshare suatu folder dengan Samba, kalian perlu melakukan konfigurasi-konfigurasi berikut :
- Pertama buka file konfigurasi /etc/samba/smb.conf dengan mengeksekusi perintah ini :
- Maka akan muncul baris-baris konfigurasi seperti gambar berikut :
![samba2](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba2.png?w=500&h=373)
- Untuk men-share sebuah folder, pada bagian paling bawah file konfigurasi tersebut tambahkan baris-baris baru yang mendefinisikan nama folder yang di share, letak/path folder yang ingin dishare, apakah writeable/tidak, apakah browseable/tidak, sifatnya public/berpassword, dan lain-lain. Disini misalnya saja saya ingin men-share folder bernama Data dengan aturan hanya orang yang mengetahui password dari user pemilik folder tersebut saja yang dapat mengakses folder tersebut. Maka baris konfigurasinya adalah seperti berikut :
![samba3](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba3.png?w=504&h=380)
- Kemudian simpan perubahan dengan menekan CTRL + X, lalu tekan Y, lalu Enter.
- Setelah itu kalian harus memberikan password Samba kepada user pemilik foldernya terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk membedakan antara password login user dengan password login untuk mengakses folder sharing Samba. Nah, Untuk tutorial ini User nya bernama Rizal . Maka ketikkan perintah berikut :
- Lalu isikan password kalian yang baru sebanyak dua kali.
- Dan yang terakhir, restart service Samba untuk mengaktifkan perubahan yang telah kalian lakukan dengan mengeksekusi perintah berikut :
![samba6](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba6.png?w=504&h=381)
- Sekarang coba akses folder share tersebut dari sisi client. Jika pada sistem operasi Windows, cara mengakses foldernya adalah dengan menjalankan aplikasi Run (tekan tombol Windows + R), kemudian isikan dengan format sintaks berikut :
![samba7](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba7.png?w=401&h=218)
- Setelah itu akan muncul sebuah jendela login, isikan dengan username dan password yang telah kalian buat dengan perintah smbpasswd sebelumnya. Misalnya disini saya isikan usernamenya dengan rizal.
![samba8](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba8.png?w=392&h=348)
- Jika berhasil maka akan tampak folder yang telah kalian share seperti gambar dibawah ini.
![samba9](https://utrodus.files.wordpress.com/2016/05/samba9.png?w=507&h=382)
- Selesai , Sekian Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar